Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Kamis, 18 Maret 2010

Kirim fax lewat Komputer


Assalamu 'alaikum,

Pagi ini tertarik sama tulisan di blog teman, jadi begini, ternyata komputer yang sering kita gunain selama ini juga bisa digunakan buat kirim fax lho. giman caranya ? langsung copas aja kali ya... :-D

Untuk dapat mengirim fax yang berupa file doc atau apapun anda sebenarnya bisa melakukan langsung lewat komputer dengan syarat komputer sudah disetup untuk piranti fax dan dilengkapi dengan modem.Untuk mengaktifkan piranti fax pada windows xp dilakukan dengan cara berikut :


1. Masukkan cd master windows xp yang sesuai dengan yang dipasang di komputer apakah sp1 atau sp2.

2. Buka control panel -> add or remove progams

3. Klik add/remove windows components

4. Isi tanda centang pada fax service kemudian klik next

5. Jika sudah selesai proses klik finish


Untuk mengecek apakah fax service sudah terinstall anda dapat melihatnya distart -> printer & faxes. Apakah sudah ada gambar faxnya.

Untuk mengirim fax :

1. Buka jenis program apapun yang sesuai dengan file yang akan dikirim, apakah doc, xls, dll
2. Untuk extension doc anda pasti akan membuka microsoft word.
3. Buka microsoft word, jika sudah selesai, klik File -> Print
4. Untuk jenis printernya anda pilih "fax"
5. Masukkan nomer tujuan.
6. Document anda sudah terkirim ke fax tujuan.

Minggu, 07 Maret 2010

Pemimpin yang Jujur dan Bertanggung Jawab

SABAN tahun kita, umat Islam, memperingati kelahiran Nabi Muhammad Saw. Namun, tiap kali itu pula kita selalu saja bertanya-tanya kapan dan di mana kita menemukan pribadi pemimpin yang mampu meneladani sosok mulia itu.

Salah satu sikap mulia yang lekat dengan pribadi Nabi Muhammad adalah kejujuran dan tanggung jawab. Berkat dua hal itulah, Muhammad diganjar dengan julukan Al Amin oleh masyarakat setempat, baik pengikutnya maupun yang memusuhinya.

Selain bakat kepemimpinan yang menonjol, sejak belia Nabi sudah terlibat gerakan moral Hilful Fudul atau sumpah keutamaan. Itulah gerakan demi membela keadilan dan kebenaran kepada siapa pun.

Jujur, berani menanggung risiko, dan bertanggung jawab itulah warisan mulia kepemimpinan Nabi yang mestinya ditauladani para pemimpin dan elite kita. Faktanya, amat susah menemukan elite kita bersikap dan berperilaku mencontoh Nabi.

Menemukan kejujuran saja misalnya, sudah sesulit mencari jarum dalam tumpukan jerami. Padahal, kejujuran saja belum cukup untuk menjadi modal bagi pemimpin.

Fakta sulitnya menemukan kejujuran itu berbanding terbalik dengan anjuran meneladani sikap dan perbuatan Nabi. Di mimbar-mimbar maupun dalam teks-teks tulisan, hampir saban waktu kita mendengar para pemimpin dan penganjur mengajak kita mencontoh sikap dan perilaku Muhammad.

Akan tetapi yang kita jumpai hari-hari ini justru kian lekatnya hipokrisi atas fakta yang sudah telanjang. Soal pro dan kontra penyebutan nama dalam pandangan akhir Pansus Angket Bank Century, misalnya, menunjukkan bahwa kejujuran masih terus dikalahkan oleh kepentingan sempit yang bersifat jangka pendek.

Mengapa sekadar menyebut nama yang dalam pokok perkara sudah terang-benderang dinyatakan bermasalah mesti diperdebatkan? Bukankah kalau ada kesalahan mesti ada nama yang bertanggung jawab?

Menjadi pemimpin yang menempatkan Nabi Muhammad sebagai teladan mestinya berani mengambil risiko dan bertanggung jawab. Bukan sebaliknya, buang badan dan melemparkan tanggung jawab itu kepada anak buah. Bukan pula pemimpin yang gemar menyebut orang lain telah memfitnah, padahal yang hendak disuarakan oleh orang itu adalah kebenaran.

Maulid Nabi bukan sekadar peringatan untuk seruan. Maulid Nabi juga merupakan momentum untuk merenung dan mulai berbuat sesuai apa yang diajarkan dan diperbuat oleh Nabi.

Untuk para pemimpin di negeri ini, Maulid Nabi mestinya menggerakkan mereka untuk jujur, berani mengambil risiko, dan bertanggung jawab.