Subscribe

Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sabtu, 19 Desember 2009

Taksonomi

Bismillahirrahmanirrahim.

      

Assalamu'alaikum.   

  

wah, judul postingan kali ini agak aneh gak si ? gak juga lah ya, pasti udah pada tau atau pernah dengar kan dengan kata 'taksonomi' ? hehe,,, :-p

  

Oke, jadi gini, sekarang kita akan membicarakan tentang taksonomi alias klasifikasi (salah satu materi biologi SMA, masih ingat kan ?), kalau belum tau atau belum pernah dengar, pertanyaannya adalah, what's it ? :-)

   

Jadi, Taksonomi itu adalah suatu cabang ilmu pengetahun (cabang nya biologi deh pastinya) yang mempelajari mengenai klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Why ? Kenapa sih harus ada ilmu kaya gitu ? Jadi begini, karena jumlah makhluk hidup di bumi kita yang tercinta ini buanyaaak banget (hehe,,), dimana hingga saat ini belum terhitung pasti jumlahnya (insya allah benar adanya) karena masih ditemukan beberapa spesies yang belum ditemukan sebelumnya, jadi so pasti banyak banget dong. iya ga ? Nah, kasihan kan kalau kita mau belajar biologi yang menganjurkan kita untuk mengenal atau menghafal semua makhluk hidup ? Khususnya para ilmuan biologi, bisa keburu tepar deh, buat menhafalnya satu per satu. Makanya, dibuatlah suatu sistem yang dapat memudahkan kita mempelajari dan mengidentifikasi makhluk hidup.

  

Jadi gini nih, gue punya cerita, misalnya ( misalnya kok ), kita sedang berada atau pergi ke suatu tempat yang asing bagi kita atau baru pertama kali kesana, tiba-tiba (jeng-jeng), kita menemukan sesosok makhluk (hidup,, hehe,,,) yang belum pernah kita lihat sebelumnya, entah karena gak pernah ada di daerah kita tinggal atau apa lah, nah, karena penasaran, kita ingin mengetahui jenis hewan apa itu (kebetulan yang kita temui itu sejenis hewan), maka kita bisa mencari tahu informasi mengenai makhluk itu dengan mudah tanpa harus menelusuri ensiklopedia hewan satu-satu (tiap halaman kita buka), beeehh, bisa nguli tuh tangan, eh salah deh, ngilu (hehehe...). Dengan memperhatikan kemiripannya dengan makhluk lain yang kita tau, akan memudahkan kita untuk menemukan sumber informasi yang tepat sasaran tanpa harus buka satu per satu kaya diatas. Misalkan kita menemukan hewan, berarti kita masuk ke bab kingdom animalia, trus kita juga meliat ternyata dia bisa gerak yang menurut hipotesis ( cie,,, bahasanya ) memiliki tulang belakang alias vertebrata (karena ada juga hewan yang gak ada tulang belakanya=invertebrata, hayoo ingat lagi), maka bisa kita masukkan ke Phylum Chordata dengan sub phylum vertebrata,

  

Kemudian, kita meliat lagi ciri-ciri lainnya , misalnya kakinya (lengan gerak) ada empat, berarti termasuk kedalam tetrapoda dan sebagainya, dan seterusnya. Nah dari situ, walau kita tidak tau dan belum pernah liat tuh makhluk sebelumnya, maka kita bisa mengira-ngira tentang makhluk itu, mungkin bisa jadi dia ada kemiripan dengan macan atau srigala mungkin karena sama-sama memiliki kaki empat. Nah, dengan begitu akan mempermudah kita mencari informasinya di bagian hewan vertebrata berkaki empat. Jadi lebih mudah nyarinya kan ? Bagaimana ? Apakah sudah mulai paham kenapa harus ada taksonomi ? :-)

  

Jadi kesimpulannya, keuntungan taksonomi bisa membantu kita dalam mempelajari makhluk hidup di sekeliling kita. Oke deh, udah cukup kali pembukaannya, (hah ? baru pembukaan ??),,, hehehehe,,, santai, itu cuma sedikit pengenalan tentang taksonomi. Lanjut kita !

  

Baik lah, langgsung saja, dulu tuh, ada banyak ilmuan yang sebenarnya sudah melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup. Ada beberapa pendapat tentang Sistem klasifikasi, antara lain :

  

  1. Sistem buatan >> Menurut sistem klasifikasi ini, cara pengelompokan makhluk hidup didasarkan pada ciri dari makhluk hidup itu sendiri, tanpa membandingkannya dengan organisme lainnya. Biasanya yang dilihat itu ciri morfologinya, alat reproduksinya, habitatnya dll. Misalnya : ada ilmuan yang mengklasifikasikan hewan darat (hidup di darat) dan hewan laut (hidup di perairan). Dalam hal ini pengklasifikasiannya berdasarkan habitatnya saja. Paham kan ? lanjut,,,,. Penganut sistem ini adalah Aristoteles dan Theophrastus (muridnya Aristoteles juga).


  2. Sistem alami >> Menurut sistem ini, pengelompokan makhluk hidup didasarkan pada kemiripan morfologi nya dengan makhluk hidup lain. misalnya : gajah, kuda, kucing, macan, harimau dan sejenisnya di klasifikasiin ke dalam tetrapoda ( kaki empat) karena sama-sama memiliki jumlah kaki (lengan) empat. Masih ada lagi contoh lainnya. Paham ?? Lanjut lagi. Penganut sistem ini antara lain adalah John Ray (1627-1705) dan Carolus Linnaeus. (Sekedar info bahwa sistem klasifikasi yang resmi ada dan digunakan sampai sekarang ini, ditemukan dan dikembangkan oleh Carolus Linnaeus)

  3. Sistem Filogenetik >> nah, kalau sistem ini penganutnya adalah Lamarck dan Charles Darwin (tentu kenal/tau dong),  menurut sistem ini, pengklasifikasian makhluk hidup didasarkan pada kekerabatan takson. ngerti kan ? kalau gak ngerti, coba googling lagi aja biar puas, ( hehehe... )

  

Lanjut kita ke sistem dwitatanam alias binominal nomenklatur. masih ingat kan sama kata-kata itu pas SMP atau SMA ? :-)

Jadi, dalam taksonomi dibuat lah suatu peraturan resmi untuk pemberian nama pada setiap makhluk hidup guna memudahkan pemngklasifikasian maupun pengidentifikasiannya. Dalam sistem penamaan ini, diusahakan disusun dengan tatanama yang mantap, sederhana, mudah dipahami dan dapat digunakan di seluruh dunia (universal). Jadi bisa digunakan dengan mudah. 

 

Dalam sistem ini dibuat suatu urutan-urutan (hirarki) dari yang paling banyak perbedaan makhluk hidupnya nya sampai yang paling banyak kemiripannya. ngerti gak ngerti, lanjutin aja bacanya, ntar juga lama2 ngerti. :-)

 

Tingkatan yang paling tinggi adalah :

 

- Untuk Hewan      : Phylum >> Kelas >> Ordo >> Famili >> Genus >> Spesies

- Untuk Tumbuhan : Divisi >> Kelas >> Ordo >> Famili >> Genus >> Spesies

  

Maksudnya begini, dunia hewan kan memiliki banyak spesies, dari yang kecil-kecil seperti semut, sampai yang gede-gede kaya gajah, dari yang kakinya dua seperti ayam samapi yang kakinya buanyak kaya kaki seribu, dan lain-lain. maka dikelompokkanlah dari phylum itu ke dalam beberapa kelas antara lain mamalia, Cestoda dan lain-lain. Nah, yang ada di kelas mamalia atau cestoda kan ada banyak juga, jadi dekelompokin lagi ke beberapa ordo yang dimana satu ordo akan di kelompokin lagi kedalam beberapa famili hingga genus dan berakhir di spesies yangsering kita sebut. misalnya orang utan, nama spesiesnya yang resmi tuh Pongo pigmaeus, itu baru nama pendeknya, nama asli ( panjangnya ) untuk di klasifikasi ini adalah :

 

Phylum Chordata Kelas Mammalia Ordo Primata Famili Pongidae Genus Pongo spesies Pongo pigmaeus

  

jadi tuh intinya kaya jama'ah haji yang datang ke mekkah tiap tahun kan buanyak banget tuh, nah kalau lu di suruh nyari satu orang bernama muhammad hajarullah, susah kan kalau gak di kasih data-data lain. makanya di kasih tau, yang dicari itu berasal dari jama'ah haji asia,  negara indonesia, kloter 27, penginapan hotel ini, kamar no. itu. maka langsung ketemu deh, jadi gak usah gerubak-gerubuk ke penginapan orang cina atau nyari satu-satu.

  

jadi inti nya klasifikasi tuh buat memudahkan kita mempelajari keanekaragaman makhluk hidup yang sangat banyak seperti halnya mengidentifikasi jam'ah haji yang berkunjung ke tanah suci.

 

gimana ? udah mulai paham kah ? :-)

 

oke, sekarang kita coba membuat nama ya, berikut ini petunjuknya :

 

1. spesies, mengikuti sistem tata nama dengan ketentuan : menggunakan bahasa latin dengan dua kata, kata pertama merupakan nama genus dengan hurf awal kapital dengan efek garis bawah atau miring. kata kedua nya penunjuk jenis, di tulis pakai huruf kecil. contoh : Oriza sativa (padi), Gnetum gnemon (melinjo). dsb.

 

2. genus, sama kayak spesies, tapi cuma satu kata. misalnya : OrizaGnetumdsb.

 

3. Famili, nama famili sama kayak nama genus nya namun ditambah akhiran -aceae untuk tumbuhan dan -idea untuk hewan. miaslnya : Solanaceae (famili terung-terungan), Felidae (famili kucing). dsb.

 

4. Ordo, untuk tumbuhan menggunakan nama genusnya namun ditamabh akhiran -ales. misalnya Malvales, dsb. untuk hewan biasanya mengikuti bahasa latin nya ( tak beraturan ).

5. Kelas, pada tumbuhan nama kelas nya didasarkan pada ciri alami yang khas ( gak beraturan juga sih, jd musti di hafal ). Misalnya : Diatomae, Gnetopsida, dsb.

 

6. Phylum, akhirannya ditambah -phyta atau -mycota pada tumbuhan. Misalnya : Antophyta, Eumycota, dsb.

 

CONTOH :

Cacing Pita Tikus ( bahasa sehari-hari ), nama resminya adalah : Taenia taeniaformis

 

spesies   :  Taenia taeniaformis

genus     :  Taenia

Familia   :  Taeniidae

Ordo       :  Cyclophyllidea

Kelas      :  Cestoda

Phylum   :  Platyhelminthes

    

Hohoho,,, bagaimana ? apakah sudah cukup paham atau paling tidak mengerti lah ( apa bedanya? :-p ). Jadi taksonomi itu memiliki keuntungan yang banyak deh, dengan mempelajari taksonomi kita bisa dengan mudah memahami makhluk hidup di sekitar kita.

   

Oke, sekian dulu ya postingan kali ini, semoga bermanfaat atau paling tidak bisa menambah atau kembali mengingatkan kita pada pelajaran biologi waktu sekolah, ^_^

   

Wassalamu'alaiukum...

  

( sumber gambar : www.e-dukasi.net dan www.toomie.blog.friendster.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan yang mau ikut berekspresi dan berpartisipasi